SEJARAH FLU SPANYOL DI YOGYAKARTA
Administrator 06 Juli 2021 09:50:01 WIB
Seloharjo,06 juli 2021,Sejak zaman dulu sudah ada virus yang melanda di jagad raya ini misal di Ngayogyakarta,Dulu pelayanan kesehatan yang tak merata jadi penyebabnya. Apalagi saat itu banyak dokter Eropa enggan bersentuhan dengan pasien bumiputra. Akibatnya korban banyak berjatuhan.
“Adanya wabah penyakit yang sangat mengerikan itu berakibat pula di Daerah Kasultanan Yogyakarta ini mengalami kekurangan beras, sehingga perlu mendatangkan beras dari luar, yang selanjutnya dibagi-bagi kepada penduduk."
"Pelaksanaan pembagian beras itu mengambil tempat di Masjid Besar Yogyakarta, sehingga beras pembagian tadi terkenal dengan istilah beras masjid,”
Memang pada saat itu di muka masjid tersebut ada tempat menyimpan beras yang akan dibagikan kepada penduduk. Dengan adanya pembagian beras itu benar-benar rakyat dapat menikmati makan nasi yang pada waktu itu sangat sulit dicari. Untuk masyarakat Yogyakarta masa itu terkenal sekali dengan istilah “Jaman Kabluk).”
Sebagai inisiatif melakukan perlawanan terhadap wabah, pihak Kesultanan Yogyakarta tak luput melakukan ritual khusus yang dipercaya dapat menangkal penyebaran Flu Spanyol.
Ritual pengusiran dilakukan dengan mengarak benda pusaka keraton mengelilingi kota Jogyakarta.
Satu pusaka yang diperlakukan paling mewah kala itu adalah bendera (panji) “KYAI TUNGGUL WULUNG”. Bendera Kyai Tunggul Wulung merupakan salah satu pusaka Kraton Yogyakarta yang dianggap paling suci.
Bendara Kyai Tunggul Wulung itu diyakini dibuat dari kain yang digantung di seputar makam Nabi Muhammad SAW. Di sa,pin itu, terdapat tombak pusaka bernama “KANJENG KYAI SLAMET”. Arak-arakan kedua pusaka tersebut diyakini oleh rakyat Yogyakarta Hadiningrat dapat membuat laju penularan Flu Spanyol berhenti.
“Kedua pusaka itu diarak ketika wabah influenza menyerang pada 1918 dan keyakinan umum adalah bahwa wabah itu berhenti karena pengarakan pusaka-pusaka tersebut. Sebelumnya, Kiai Tunggul Wulung dan Kiai Slamet diarak pada 1892 dan 1876, juga ketika wabah menyerbu kota,”(SidRed)
Komentar atas SEJARAH FLU SPANYOL DI YOGYAKARTA
Formulir Penulisan Komentar
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Kemarin | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Jumlah Pengunjung | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
- PEMERINTAH SELOHARJO MEMBERIKAN FASILITAS UNTUK MASYARAKAT DI TIAP PEDUKUHAN BERUPA SOUND SISTEM
- PENYALURAN BLT OLEH PEMERINTAH SELOHARJO
- PENYUSUNAN RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA DAN PENYUSUNAN RENCANA KONTIJENSI BENCANA OLEH ANGGOTA FPR
- PENYALURAN BANTUAN KURSI RODA UNTUK PENYANDANG DISABILITAS OLEH PEMERINTAH SELOHARJO DI DUSUN DERMOJ
- RAPAT ANGGOTA FPRB TERKAIT TUGAS POKOK DAN FUNGSI TUGAS TUGAS ANGGOTA RELAWAN
- PELAYANAN SIMANTUL WANGI(SIM BANTUL AWAN LAN WENGI) DI KALURAHAN SELOHARJO(SABTU, 10 JUNI 2023)
- AKSI SIMPATI PEMERINTAH SELOHARJO UNTUK WARGA DUSUN DUKUH RT 06
Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License
