BERBAHAYA, JANGAN KONSUMSI HEWAN SAKIT ANTARAX

Anita 13 Juli 2023 08:26:55 WIB

Selohjarjo- Baru-baru ini penyakit antarax menjadi perhatian Kementerian Kesehatan dan pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) setelah ada warga Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meninggal dunia usai memakan daging sapi yang positif terjangkit antraks. 

Penyakit Antraks (Anthrax) merupakan penyakit hewan menular yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Antraks umumnya menyerang hewan herbivora seperti sapi, kambing, domba, dan lainnya serta dapat menular ke manusia. Bakteri penyebab antraks, apabila terpapar udara, akan membentuk spora yang sangat resisten terhadap kondisi lingkungan dan bahan kimia termasuk desinfektan tertentu dan dapat bertahan selama puluhan tahun di dalam tanah.

Penyakit antraks bersifat zoonosis yang berarti dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya, namun tidak dapat ditularkan antara sesama manusia. Biasanya, pada manusia, antraks akan menyerang bagian tubuh tertentu seperti kulit, saluran pencernaan dan paru-paru. 

Antraks pada manusia dapat diobati dengan pemberian antiobiotik seperti ciprofloxacin dan doxycycline dan disertai dengan antitoksin. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk:

1. Membeli dan mengonsumsi daging yang disembelih di rumah potong hewan (RPH) resmi.

2. Konsumsilah daging hewan yang sehat dan dimasak hingga matang sempurna.

3. Selalu mencuci tangan dengan sabun setelah mengolah (memasak) produk hewan.

4. Segera melapor ke petugas peternakan atau kesehatan hewan/Pusat Kesehatan Hewan apabila menemukan hewan ternak sakit atau mati mendadak.

5. Tidak membawa hewan sakit keluar dari wilayahnya, agar tidak menyebarkan penyakit ke wilayah lain.

6. Segera cuci tangan pakai sabun dan desinfektan bila secara tidak sengaja telah melakukan kontak dengan hewan sakit/mati.

7. Tidak diperkenankan menyembelih apalagi mengonsumsi daging yang berasal dari hewan sakit (terutama bila hewan telah menunjukkan tanda terserang penyakit Antraks).

Komentar atas BERBAHAYA, JANGAN KONSUMSI HEWAN SAKIT ANTARAX

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License